Resistensi

Dalam perdagangan, resistensi mengacu pada tingkat harga di mana aset atau sekuritas cenderung mengalami tekanan jual dan berjuang untuk bergerak lebih tinggi. Level resistensi biasanya dilihat sebagai penghalang pergerakan harga ke atas dan dapat menjadi faktor kunci dalam menentukan keamanan secara keseluruhan kecenderungan.

Level resistensi sering diidentifikasi oleh analis teknikal menggunakan alat analisis grafik seperti garis tren, moving average, dan pola harga. Ketika harga aset mencapai level resistensi, mungkin menghadapi resistensi dari trader yang ingin menjual posisi mereka atau mengambil keuntungan, yang dapat menyebabkan harga terhenti atau berbalik arah.

Level resistensi dapat terbentuk di berbagai level harga tergantung pada kondisi pasar dan aset tertentu yang diperdagangkan. Misalnya, level resistensi dapat terbentuk pada level harga tinggi sebelumnya, atau pada angka bulat utama (seperti $50 atau $100) yang secara historis menjadi titik tekanan jual.

Ketika harga aset menembus level resistensi, hal itu sering dilihat sebagai sinyal bullish dan bisa menjadi tanda peningkatan tekanan beli dan momentum kenaikan. Trader dan investor mungkin akan membeli aset pada saat ini untuk mengantisipasi kenaikan harga lebih lanjut.

Namun, penting untuk dicatat bahwa level resistensi tidak selalu absolut, dan harga aset dapat terus bergerak lebih tinggi meskipun menghadapi tekanan jual pada level tertentu. Demikian pula, penembusan di atas level resistensi tidak menjamin pergerakan naik yang berkelanjutan, karena harga aset dapat menghadapi level resistensi baru atau menghadapi faktor lain yang menyebabkannya berbalik arah.

ARTIKEL TERKAIT
2 min
Apa itu support dan resistance dalam perdagangan?
2 min
3 pendekatan strategis untuk confluence trading
2 min
Dari kepanikan menjadi keuntungan: cara memanfaatkan rasa takut dan keserakahan dalam perdagangan

Membuka halaman ini di aplikasi lain?

Batal Buka