

Lanskap trading telah mengalami transformasi yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, dengan para trading semakin memperkirakan pergerakan harga dan memahami dinamika pasar. Di masa lalu, bank sentral dan lembaga keuangan bisa memanipulasi pasar tanpa trader mengetahui tindakan mereka. Namun, dengan munculnya platform dan tool trading canggih, trader sekarang dapat menggunakan teknik khusus untuk menyesuaikan diri dengan peserta utama ini. Salah satu teknik tersebut adalah penggunaan order block sebagai strategi trading.
Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi order block apa yang ada di pasar, bagaimana mengidentifikasinya, dan bagaimana menggabungkan strategi trading order block ke dalam aktivitas trading Anda.
Apa itu Order Block?
Order block dalam trading mengacu pada situasi di mana bank sentral atau lembaga keuangan besar mengakumulasi sejumlah besar aset tertentu melalui satu pesanan besar. Blok-blok ini mewakili zona penawaran atau permintaan di mana peserta utama merasa nyaman menempatkan pesanan beli atau jual dalam jumlah besar untuk melakukan transaksi yang signifikan. Namun, karena berpotensi memicu pergerakan pasar yang tidak terduga dan menciptakan volatilitas yang tinggi, bank dan lembaga keuangan harus berhati-hati dalam mengeksekusi order tersebut.
Untuk menghindari gangguan pasar dan menyebabkan perubahan harga yang drastis, bank sentral dan institusi seringkali membagi pesanan mereka menjadi blok-blok yang lebih kecil. Mereka memasuki pasar, melakukan pembelian, dan kemudian menghilang. Proses ini diulang sampai mereka mencapai target mereka. Misalnya, jika bank besar perlu membeli 200 juta EUR/USD, bank tersebut dapat melakukan pembelian dalam tiga langkah atau lebih.
Dalam banyak kasus, lembaga-lembaga ini menggunakan jenis order yang canggih untuk menyembunyikan keterlibatan mereka di pasar. Mereka mungkin menggunakan order yang muncul sebagai satu bid atau order jual, meskipun mereka memiliki blok aset yang lebih besar. Trader lain harus belajar membedakan pola-pola ini, karena ini adalah salah satu metode yang digunakan bank sentral dan lembaga untuk mencapai tujuan mereka tanpa menambahkan volatilitas yang berlebihan ke pasar atau memengaruhi harga secara signifikan.
Identifikasi Order Block
Mengidentifikasi order block memerlukan pemahaman yang tajam tentang dinamika pasar dan kemampuan menganalisis data trading secara efektif. Jika Anda dapat mengakses data pasar level 2, Anda dapat mengidentifikasi order block dengan mengamati jumlah pesanan di atas rata-rata yang tidak dipengaruhi secara signifikan oleh fluktuasi harga. Cara ini adalah bagaimana bank investasi pusat dan besar biasanya melakukan pembelian mereka — dengan mengakuisisi sejumlah besar aset dalam kisaran harga yang sempit.
Namun, jika Anda terutama mengandalkan data pasar dan grafik perdagangan level 1, Anda dapat mengidentifikasi blok pesanan dengan mengenali fase akumulasi atau distribusi. Fase akumulasi mengindikasikan order block bullish, sedangkan fase distribusi mengindikasikan order block bearish.
Catatan! Data pasar Level 2 adalah buku pesanan yang menunjukkan daftar lengkap penawaran pembuat pasar yang melakukan pemesanan dan kuantitas (ukuran pesanan). Buku pesanan Level 1 menunjukkan harga penawaran dan permintaan terbaru.
Order Block Bullish
Bullish Order Block (BuOB) terjadi ketika bank sentral atau lembaga keuangan besar mengakumulasi sejumlah besar mata uang tertentu. Misalnya, Bank of Japan (BoJ) mungkin bertujuan untuk melemahkan yen Jepang terhadap dolar AS untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. BoJ akan memasuki pasar valuta asing dan membeli dolar AS dalam jumlah besar dalam skenario seperti itu.
Untuk mengidentifikasi order block bullish, periksa grafik harga di atas. Begitu harga menembus di luar level resistance, ada kemungkinan besar tren bullish akan berlanjut. Selama periode konsolidasi yang diperpanjang, Anda mungkin melihat beberapa candle dengan volume perdagangan tinggi, yang menunjukkan akumulasi aset (candle ini biasanya berwarna hijau).
Order Block Bearish
Sebaliknya, Bearish Order Block (BeOB) terjadi ketika bank atau institusi sentral memasuki pasar untuk menjual mata uang lawan dan memperkuat nilai mata uangnya. Misalnya, pertimbangkan dolar AS terhadap Franc Swiss (USD/CHF).
Untuk mengidentifikasi order block bearish, amati area distribusi di mana peserta utama menjual sejumlah besar USD dan membeli Franc Swiss seperti yang diantisipasi; ketika harga menembus di bawah level support, harga jatuh sejalan dengan niat peserta utama.
Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Menggunakan Strategi Trading Order Block
Sementara order block bisa menjadi strategi trading yang berharga, beberapa faktor harus dipertimbangkan saat memasukkan pendekatan ini ke dalam strategi trading Anda.
#1. Order Block Bukan Kejadian Sehari-hari
Menemukan order block di pasar bukanlah peristiwa yang dapat diprediksi yang dapat ditambahkan secara konsisten ke rencana Anda. Masuknya bank sentral atau peserta penting ke pasar seringkali tidak diumumkan, sehingga sulit untuk mengantisipasi kejadian tersebut.
Selain itu, order block adalah fenomena langka, hanya kadang-kadang ditemui. Oleh karena itu, mengandalkan sesuatu selain order block sebagai strategi trading utama Anda sangat disarankan. Alih-alih, integrasikan mereka ke dalam sistem trading Anda secara keseluruhan dan terapkan setiap kali Anda mengidentifikasi mereka di pasar.
#2. Rentang Durasi Menunjukkan Potensi Ukuran Gerakan
Selama fase akumulasi atau distribusi, pasar sering diperdagangkan dalam kisaran menyamping sebelum mengalami pergerakan harga yang signifikan. Bank sentral dan institusi penting sering berusaha untuk memperpanjang periode rentang untuk memfasilitasi penyelesaian pembelian mereka pada tingkat harga yang sama, meminimalkan volatilitas dan tren pasar.
Sangat penting untuk diingat bahwa semakin lama bidang bertahan, semakin besar kemungkinan pergerakan selanjutnya. Harap biasakan diri Anda dengan pola grafik Wyckoff dan teori pasar, karena keduanya memandu memasuki posisi saat harga menembus di atas atau di bawah level support atau resistance.
#3. Indikator Volume Meningkatkan Analisis
Saat menggunakan strategi trading order block, penting untuk memasukkan indikator volume ke dalam analisis Anda. Indikator volume membantu memastikan apakah periode akumulasi atau distribusi ditandai oleh volume trading yang signifikan dan apakah peserta utama mengakumulasi atau mendistribusikan aset dalam zona penawaran atau permintaan tertentu.
Ingatlah bahwa order block mungkin menyerupai pasar rentang, tetapi tidak setiap rentang menunjukkan order block. Dengan menggunakan indikator volume, Anda dapat mengonfirmasi apakah volume trading tidak biasa dan sesuai dengan karakteristik order block.

Strategi Trading Order Block: Kelebihan dan Kekurangan
Menggunakan strategi order block memiliki kelebihan dan kekurangan. Mari kita simak lebih detail di bawah ini.
Kelebihan:
- Strategi Trading yang Efektif: Trading order block sangat berharga dan praktis, khususnya di pasar valuta asing.
- Wawasan tentang Aktivitas Bank Sentral: Order block memungkinkan Anda memperoleh wawasan tentang tindakan bank sentral dan lembaga keuangan, membantu Anda mengantisipasi potensi pergerakan pasar.
Kekurangan:
- Sulit untuk Mengidentifikasi Order Block: Mengidentifikasi order block memerlukan keahlian dan pengalaman dalam menganalisis data dan pola pasar.
- Diperlukan Indikator Tambahan: Keberhasilan penerapan strategi order block memerlukan penggunaan indikator volume lain untuk mengonfirmasi keberadaan order block.
Kesimpulan
Order block memberikan pendekatan praktis untuk memahami pergerakan pasar, di mana bank sentral secara signifikan mempengaruhi nilai mata uang. Mereka menawarkan wawasan berharga tentang kekuatan pendorong di balik perubahan harga. Sementara order block bisa menjadi teknik yang efektif untuk mendapatkan informasi pasar real-time, tidak ada konsensus pasti untuk memasukkannya ke dalam sistem trading.
Anda harus mengetahui keberadaan pasar mereka untuk memanfaatkan order block secara efektif. Anda harus fokus pada identifikasi area akumulasi atau distribusi yang dihasilkan dari aktivitas bank sentral dan institusi besar. Langkah tersebut bisa dilakukan dengan mengenali rentang konsolidasi atau pola grafik unik di mana harga mencapai ekuilibrium pasar.
Saat sebuah order block teridentifikasi, Anda dapat mengintegrasikannya ke dalam strategi trading Anda dengan memasuki posisi saat harga menembus di bawah atau di atas level support dan resistance yang memungkinkan Anda memanfaatkan momentum yang dihasilkan oleh pembelian atau penjualan substansial entitas ini.
Penting untuk dicatat bahwa order block tidak dilakukan setiap hari dan sulit untuk diidentifikasi. Trader membutuhkan keahlian dan pengalaman dalam menganalisis data dan pola pasar. Selain itu, menggabungkan indikator volume dapat membantu Anda mengonfirmasi keberadaan blok pesanan dan menyempurnakan analisis.
Kesimpulannya, sementara order block menawarkan pendekatan praktis untuk memahami dinamika pasar, Anda harus mendekatinya dengan hati-hati dan mengintegrasikannya ke dalam keseluruhan strategi trading Anda saat diidentifikasi. Dengan demikian, Anda dapat memperoleh wawasan tentang aktivitas bank sentral dan institusi besar, yang dapat membantu mengantisipasi potensi pergerakan pasar dan meningkatkan hasil trading.
Pertanyaan Populer
Mari kita bahas juga pertanyaan populer dari para trader tentang strategi trading order block.
Apa yang dimaksud dengan order block?
Order block mengacu pada area dalam trading di mana pemerintah dan institusi penting mengakumulasi order untuk masuk atau keluar dari posisi. Para trader seringkali harus mengeksekusi seluruh kuantitas mereka dalam satu urutan tetapi melakukannya dalam blok. Trader ritel biasanya menggunakan order block untuk mengantisipasi pergerakan harga di masa depan.
Bagaimana cara kerja order block di pasar?
Diketahui secara luas bahwa bank sentral memainkan peran penting dalam mempengaruhi level mata uang mereka. Namun, bank sentral harus memastikan stabilitas nilai tukar mata uang dan tidak dapat mengeksekusi pesanan besar yang dapat mengganggu pelaku pasar lainnya. Oleh karena itu, mereka mengelola order block atau beberapa langkah. Misalnya, jika bank bermaksud membeli 200 juta pound Inggris terhadap dolar AS, mereka akan menyelesaikan pembelian dalam blok 10 juta, 20 juta, dan seterusnya.
Bagaimana cara mengidentifikasi order block di pasar?
Tidak ada tool khusus yang tersedia untuk mengidentifikasi order block dalam trading. Salah satu metode yang efektif adalah mengidentifikasi rentang konsolidasi atau pola grafik unik di mana harga mencapai ekuilibrium pasar.
Selain itu, menggunakan indikator volume untuk mendeteksi volume trading yang tinggi dapat mengonfirmasi keberadaan order block. Mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi area potensial di mana bank sentral dan dana lindung nilai mengakumulasi atau mendistribusikan aset dalam jumlah besar akan datang dengan pengalaman dan praktik. Pendekatan lain adalah dengan memanfaatkan analisis arus pesanan untuk mengamati pesanan pasar yang menunggu eksekusi.
Kesimpulannya, order block memberikan wawasan berharga tentang dinamika pasar, di mana bank sentral dan institusi besar memberikan pengaruh. Meskipun bukan kejadian sehari-hari, mengidentifikasi order block dapat meningkatkan strategi trading. Dengan memanfaatkan order block secara efektif, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang pergerakan pasar dan meningkatkan hasil trading Anda. Anda harus mempertimbangkan durasi rentang dan menggabungkan indikator volume untuk analisis yang komprehensif.