Segala yang perlu Anda ketahui tentang instrumen keuangan

Perusahaan publik sering menggunakan instrumen keuangan seperti derivatif, untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko suku bunga dan kredit serta volatilitas harga komoditas. Artikel ini akan membahas dasar-dasar instrumen keuangan, jenisnya, dan hubungannya dengan aset keuangan.

Trading dengan profit hingga 90%
Coba sekarang

Apa sebenarnya yang dimaksud instrument keuangan? 

Instrumen keuangan adalah perjanjian yang mengikat secara hukum untuk mentransfer dana atau kepentingan kepemilikan dalam suatu perusahaan kepada pihak lain di masa mendatang agar dapat dipertimbangkan. Pihak dapat berupa perusahaan, kemitraan, lembaga pemerintah, atau individu. Dengan kata lain, instrumen keuangan adalah perjanjian yang mengikat secara hukum untuk membeli, menjual, membuat, mengubah, atau menyelesaikan aset moneter.

Ketika para pihak membeli atau menjual instrumen keuangan, keduanya memiliki kewajiban kontraktual satu sama lain. Misalnya, jika sebuah perusahaan membayar tunai untuk sebuah obligasi, penjual harus menyediakannya kepada pembeli.

Instrumen keuangan bisa penarikan cek atau faktur atau kredit derivatif serumit default swaps yang menyebabkan kebangkrutan besar asuransi AIG tahun 2008.

Jenis-jenis instrument keuangan 

Tiga instrumen keuangan terpenting adalah uang tunai, derivatif, dan valuta asing. Mari kita lihat semua jenisnya sebagai berikut:

  1. Instrumen tunai (Cash Instrument): turunan dari sistem perbankan yang terkait langsung dengan reaksi terhadap perubahan pasar. Sekuritas, deposito, dan pinjaman adalah dua contoh instrumen moneter.
  2. Sekuritas (Securities): setiap instrumen keuangan yang dapat dibeli dan dijual di pasar saham untuk mendapatkan keuntungan. Saat membeli atau memperdagangkan saham, Anda memiliki saham di perusahaan publik.
  3. Simpanan (Deposit) dan pinjaman (Loan): instrumen kas yang merupakan kekayaan uang yang didukung oleh suatu kontrak hukum antara para pihak.
  4. Instrumen Derivatif (Derivative Instrument): beberapa contoh aset dasar untuk instrumen derivatif adalah sumber daya, mata uang, obligasi, saham, dan indeks saham. Lima instrumen derivatif teratas adalah synthetic arrangement, swap, futures, forward, dan opsi.
  5. Synthetic arrangement for foreign exchange (SAFE): kesepakatan over the counter (OTC) yang menjamin nilai tukar tertentu untuk jangka waktu tertentu.
  6. Pertukaran suku bunga (interest rate swap): jenis kontrak derivatif di mana dua pihak setuju untuk menukar suku bunga yang mereka bayarkan untuk pinjaman di antara mereka.
  7. Futures: transaksi derivatif di mana satu jenis derivatif dijual, dan satu lagi dibeli dengan nilai tukar tertentu pada tanggal tertentu di masa mendatang.
  8. Forward: standar derivatif yang menjual antara dua pihak pada akhir kontrak dengan harga yang disepakati.
  9. Opsi (Option): kontrak di mana satu pihak memberikan hak kepada pihak lain untuk membeli atau menjual sejumlah turunan tertentu untuk waktu dan harga tertentu.
  10. Instrumen valuta asing (Foreign exchange instruments): alat keuangan yang dapat menjual di pasar luar negeri. Dalam hal kesepakatan mata uang, mereka dapat dibagi menjadi tiga kategori:
    1. Outright forward: Transaksi mata uang terjadi “ke depan”, atau sebelum tanggal yang disepakati, secara langsung ke depan. Sangat membantu jika nilai tukar tidak stabil.
    2. Spot: mengacu pada perjanjian mata uang di mana dana akan ditransfer pada hari kerja kedua setelah dimulainya. Transaksi disebut “spot” karena dilakukan dalam jangka waktu terbatas (“on the spot”).
    3. Pertukaran mata uang (currency swap): pembelian dan penjualan dua mata uang secara bersamaan pada dua tanggal dengan nilai tetap yang berbeda.
5 postur duduk terbaik untuk para pedagang
Banyak pedagang yang kurang memperhatikan postur duduknya, sehingga berdampak negatif pada kesehatan. Mari kita lihat!
Baca selengkapnya

Kelas aset instrumen keuangan 

Apa artinya lame duck di pasar saham?

Selain yang telah disebutkan di atas, ada dua kelas aset lagi yang dapat dikategorikan ke dalam instrumen keuangan:

  1. Instrumen keuangan berbasis utang

Instrumen hutang adalah mekanisme yang memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan jumlah modal dalam bisnis dengan mengambil hutang tambahan. Beberapa bentuk utang yang umum adalah obligasi, surat utang, hipotek, obligasi Treasury AS, kartu kredit, dan jalur kredit (LOC). Mereka memainkan peran penting dalam perekonomian karena mereka memungkinkan bisnis untuk memperluas stok modal dan pendapatan mereka.

  1. Instrumen keuangan berbasis ekuitas 

Instrumen ekuitas adalah pengaturan yang dapat digunakan untuk mewakili kepemilikan suatu perusahaan untuk tujuan hukum. Saham biasa atau common stock, surat utang konversi atau convertible debentures, saham preferen atau preference shares, dan subscription rights adalah semua jenis sekuritas yang termasuk dalam kategori ini. Kapan pun diinginkan, organisasi dapat menambah asetnya dengan instrumen keuangan berbasis ekuitas atau melikuidasi kepemilikan yang ada.

Catatan! Dibandingkan dengan instrumen berbasis utang, instrumen berbasis ekuitas membantu perusahaan menumbuhkan modal dalam jangka waktu yang lebih lama; namun, keuntungan signifikan mereka adalah pemilik tidak perlu membayar kembali hutang apa pun.

Kesimpulan

Semoga ulasan kami dapat membantu Anda memahami jenis-jenis instrumen keuangan. Terlepas dari semua manfaatnya, ingatlah bahwa masing-masing memiliki risikonya sendiri. Instrumen apa pun yang Anda pilih, berhati-hatilah dan coba perkiraan potensi masalah yang mungkin mendatang.

Raih profit dalam 1 menit
Trading sekarang
<span>Suka</span>
Bagikan
ARTIKEL TERKAIT
4 min
Perkenalan singkat tentang manajemen modal kerja
4 min
Cara menulis rencana keuangan
4 min
Berapa banyak yang dapat Anda hasilkan sebagai trader harian?
4 min
Apa momen yang tepat untuk membeli saham?
4 min
Kapan boleh mengeluarkan uang dari dana darurat?
4 min
Apa itu swing trading?

Membuka halaman ini di aplikasi lain?

Batal Buka